Komponen
dan Fungsi SSD
Komponen utama dari SSD adalah kontroler dan memori untuk
menyimpan data. SSD pertama dibuat menggunakan DRAM volatile memory (masih
tergantung listrik untuk mempertahankan data) namun sejak 2009 digunakan NAND
flash non-volatile memory (tidak tergantung listrik untuk mempertahankan data).
Komponen-komponen SSD berbeda dengan komponen harddisk konvensional.
Berikut adalah penjelasan dari masing-,masing komponen SSD
antara lain kontroler, flash memory based, DRAM-based, chace atau buffer,
battery atau super capacitor
Kontroler
Kontroler yang terdapat pada SSD berfungsi untuk
menjembatani komponen memory NAND pada SSD dengan komputer. Kontroler adalah
sebuah embedded processor yang menjalankan kode firmware. Kontroler menjadi
faktor penting yang memperngaruhi peforma SSD. Fungsi-fungsi yang dilakukan
oleh kontroler diantaranya Error correction (ECC), Wear leveling, Bad block
mapping, Read scrubbing and read disturb management, Read and write caching,
Garbage collection, Encryption.
Flash memory-based
Sebagian besar pabrik menggunakan non-volatile NAND flash
memory dalam pembuatannya, karena lebih murah dibanding DRAM dan mampu
mempertahankan data tanpa suplay daya terus menerus, dan menjamin data tetap
presisten walau daya mendadak mati. Flash memory memang lebih lambat dibanding
DRAM dalam hal kecepatan akses. MLC dapat menyimpan 4 keadaan atau state atau 2
bit per sel memori, sehingga kepadatan data tinggi, oleh karena itu juga
menghasilkan banyak erorr, kecepatan penulisan data yang lebih rendah dan
konsumsi daya tinggi namun harganya lebih murah dibanding SLC. SLC dapat
menyimpan 2 keadaan atau state atau 1 bit per sel memori, kecepatan baca dan
tulis data lebih cepat, konsumsi daya rendah dan daya tahan sel memori tinggi,
akan tetapi SLC lebih mahal.
Battery (super capacitor)
Komponen lainnya yang meningkatkan performa SSD yaitu
kapasitor atau baterai. Ini diperlukan untuk menjaga integritas data sehingga
data dalam cache dapat disalin ke drive ketika listrik padam. Ada beberapa yang
tetap menyimpan data dalam cache sampai listrik hidup kembali. Baterai atau
super capasitor sangat dibutuhkan oleh SSD dengan memory flash tipe MLC karena
data sangat rentan korup jika listrik padam, namun untuk SSD dengan memory
flash tipe SLC, masalah korup data tidak ada, dan memang kebanyakan tidak
dilengkapi baterai dan super capacitor.
CARA KERJA SSD
Solid-state drive menggunakan tipe memori yang disebut
‘flash-memory’, mirip dengan RAM. Namun, tidak seperti RAM yang tidak menyimpan
data saat komputer dimatikan, memori SSD tetap ada bahkan ketika komputer tidak
sedang dinyalakan. Piringan Magnet Hard Disk dengan jarum yang membaca data,
mirip dengan konsep sebuah piringan hitam. Sebelum jarum tersebut menulis atau
membaca, piringan tersebut harus berputar hingga pada lokasi yang sesuai. SSD
menggunakan semacam jaringan sel elektrik yang dengan cepat mengirim dan
memanggil data. Jaringan listrik ini terbagi menjadi bagian-bagian yang disebut
“pages”, dimana “pages” atau halaman ini merupakan tempat dimana data disimpan.
“Pages” ini kemudian dijadikan satu untuk membentuk “block”.
Penjelasan di atas diperlukan untuk mengerti konsep SSD,
dimana SSD hanya bisa menulis data pada page kosong di sebuah block. Pada hard
disk, data akan ditulis pada lokasi dimana piringan magnetic saat itu berada.
Artinya, sebuah data dapat dengan mudah di-overwrite. SSD tidak bisa langsung
menimpa data yang sudah ada. Pertama-tama SSD perlu mencari page yang kosong
dalam sebuah block, kemudian menuliskan data tersebut pada page yang kosong.
Lalu bagaimana cara konsep penghapusan data pada SSD? Saat
page dalam sebuah block ditandai sebagai file yang tidak berguna, SSD akan
mengambil blok tersebut dan menghapus blok tersebut seluruhnya.Saat anda
memiliki sebuah SSD baru, di dalamnya terdapat banyak blok dengan page yang
kosong. Saat pertama kali kamu mengisi page tersebut dengan data, maka proses
penulisan akan berlangsung sangat cepat. Namun, lama kelamaan kamu akan
kehabisan page kosong dan akhirnya terdapat page kosong yang tidak tertata rapi.
Hasilnya, di dalam SSD akan terdapat banyak page yang berantakan disana sini.
Karena SSD tidak bisa langsung menimpa data, jika kamu ingin menulis data pada
kondisi SSD yang sudah mencapai kondisi ini, maka drive tersebut akan menjalani
proses berikut :
1. Mencari blok dengan page kosong yang cukup
2. Menyimpan data page apa saja yang masih diperlukan dalam
block tersebut
3. Reset setiap page dalam blok tersebut
4. Menulis ulang data yang diperlukan ke dalam page pada
blok yang baru di-reset tersebut
5. Menuliskan data baruSSD Boleh didefrag atau tidak?
SSD tidak perlu dilakukan defrag, karena berbeda kerjanya dengan harddisk. SSD mengunakan sistem TRIM yang didukung Windows 7 atau Windows 8. Semakin sering SSD menulis (Write) data maka umurnya semakin pendek.
Defrag SSD tidak berdampak sama sekali dengan kecepatan SSD. Mengingatkan kembali kepada anda. SSD tidak perlu di defrag.
http://obengplus.com/articles/2608/1/Belajar-SSD-jangan-Defrag-dan-berapa-lama-data-di-dalam-SSD.html#.WAHYGfkrLIU
http://www.storagereview.com/images/SSD%20controller%20large.png
https://pmktentangintelpentium.wordpress.com/komponen-dan-fungsi-ssd/
http://winpoin.com/apakah-ssd-drive-di-windows-8-perlu-di-defrag/
No comments:
Post a Comment