Saturday, 15 October 2016

Komponen dan Fungsi SSD

Komponen dan Fungsi SSD
Komponen utama dari SSD adalah kontroler dan memori untuk menyimpan data. SSD pertama dibuat menggunakan DRAM volatile memory (masih tergantung listrik untuk mempertahankan data) namun sejak 2009 digunakan NAND flash non-volatile memory (tidak tergantung listrik untuk mempertahankan data). Komponen-komponen SSD berbeda dengan komponen harddisk konvensional.
Berikut adalah penjelasan dari masing-,masing komponen SSD antara lain kontroler, flash memory based, DRAM-based, chace atau buffer, battery atau super capacitor

Kontroler
Kontroler yang terdapat pada SSD berfungsi untuk menjembatani komponen memory NAND pada SSD dengan komputer. Kontroler adalah sebuah embedded processor yang menjalankan kode firmware. Kontroler menjadi faktor penting yang memperngaruhi peforma SSD. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh kontroler diantaranya Error correction (ECC), Wear leveling, Bad block mapping, Read scrubbing and read disturb management, Read and write caching, Garbage collection, Encryption.



Flash memory-based
Sebagian besar pabrik menggunakan non-volatile NAND flash memory dalam pembuatannya, karena lebih murah dibanding DRAM dan mampu mempertahankan data tanpa suplay daya terus menerus, dan menjamin data tetap presisten walau daya mendadak mati. Flash memory memang lebih lambat dibanding DRAM dalam hal kecepatan akses. MLC dapat menyimpan 4 keadaan atau state atau 2 bit per sel memori, sehingga kepadatan data tinggi, oleh karena itu juga menghasilkan banyak erorr, kecepatan penulisan data yang lebih rendah dan konsumsi daya tinggi namun harganya lebih murah dibanding SLC. SLC dapat menyimpan 2 keadaan atau state atau 1 bit per sel memori, kecepatan baca dan tulis data lebih cepat, konsumsi daya rendah dan daya tahan sel memori tinggi, akan tetapi SLC lebih mahal.


Battery (super capacitor)
Komponen lainnya yang meningkatkan performa SSD yaitu kapasitor atau baterai. Ini diperlukan untuk menjaga integritas data sehingga data dalam cache dapat disalin ke drive ketika listrik padam. Ada beberapa yang tetap menyimpan data dalam cache sampai listrik hidup kembali. Baterai atau super capasitor sangat dibutuhkan oleh SSD dengan memory flash tipe MLC karena data sangat rentan korup jika listrik padam, namun untuk SSD dengan memory flash tipe SLC, masalah korup data tidak ada, dan memang kebanyakan tidak dilengkapi baterai dan super capacitor.
Hasil gambar untuk ssd battery


CARA KERJA SSD
Solid-state drive menggunakan tipe memori yang disebut ‘flash-memory’, mirip dengan RAM. Namun, tidak seperti RAM yang tidak menyimpan data saat komputer dimatikan, memori SSD tetap ada bahkan ketika komputer tidak sedang dinyalakan. Piringan Magnet Hard Disk dengan jarum yang membaca data, mirip dengan konsep sebuah piringan hitam. Sebelum jarum tersebut menulis atau membaca, piringan tersebut harus berputar hingga pada lokasi yang sesuai. SSD menggunakan semacam jaringan sel elektrik yang dengan cepat mengirim dan memanggil data. Jaringan listrik ini terbagi menjadi bagian-bagian yang disebut “pages”, dimana “pages” atau halaman ini merupakan tempat dimana data disimpan. “Pages” ini kemudian dijadikan satu untuk membentuk “block”.

Penjelasan di atas diperlukan untuk mengerti konsep SSD, dimana SSD hanya bisa menulis data pada page kosong di sebuah block. Pada hard disk, data akan ditulis pada lokasi dimana piringan magnetic saat itu berada. Artinya, sebuah data dapat dengan mudah di-overwrite. SSD tidak bisa langsung menimpa data yang sudah ada. Pertama-tama SSD perlu mencari page yang kosong dalam sebuah block, kemudian menuliskan data tersebut pada page yang kosong.

Lalu bagaimana cara konsep penghapusan data pada SSD? Saat page dalam sebuah block ditandai sebagai file yang tidak berguna, SSD akan mengambil blok tersebut dan menghapus blok tersebut seluruhnya.Saat anda memiliki sebuah SSD baru, di dalamnya terdapat banyak blok dengan page yang kosong. Saat pertama kali kamu mengisi page tersebut dengan data, maka proses penulisan akan berlangsung sangat cepat. Namun, lama kelamaan kamu akan kehabisan page kosong dan akhirnya terdapat page kosong yang tidak tertata rapi. Hasilnya, di dalam SSD akan terdapat banyak page yang berantakan disana sini. Karena SSD tidak bisa langsung menimpa data, jika kamu ingin menulis data pada kondisi SSD yang sudah mencapai kondisi ini, maka drive tersebut akan menjalani proses berikut :
1. Mencari blok dengan page kosong yang cukup
2. Menyimpan data page apa saja yang masih diperlukan dalam block tersebut
3. Reset setiap page dalam blok tersebut
4. Menulis ulang data yang diperlukan ke dalam page pada blok yang baru di-reset tersebut
5. Menuliskan data baru



SSD Boleh didefrag atau tidak?
SSD tidak perlu dilakukan defrag, karena berbeda kerjanya dengan harddisk. SSD mengunakan sistem TRIM yang didukung Windows 7 atau Windows 8. Semakin sering SSD menulis (Write) data maka umurnya semakin pendek. 

Defrag SSD tidak berdampak sama sekali dengan kecepatan SSD. Mengingatkan kembali kepada anda. SSD tidak perlu di defrag. 







http://obengplus.com/articles/2608/1/Belajar-SSD-jangan-Defrag-dan-berapa-lama-data-di-dalam-SSD.html#.WAHYGfkrLIU
http://www.storagereview.com/images/SSD%20controller%20large.png
https://pmktentangintelpentium.wordpress.com/komponen-dan-fungsi-ssd/
http://winpoin.com/apakah-ssd-drive-di-windows-8-perlu-di-defrag/

No comments: